Profil Perusahaan PT XL Axiata Tbk Yang Bergerak Pada Bisnis Informatika
Tentang PT XL Axiata Tbk:
PT XL Axiata Tbk merupakan perusahaan operator telekomunikasi
seluler yang beroperasi di Indonesia. Saham mayoritas perusahaan ini dimiliki
oleh Axiata Group Berhad sebesar 66,55% dan sisanya milik publik sebesar
33,45%.
Selain produk GSM PT XL Axiata Tbk juga menyediakan layanan
Internet Service Provider (ISP) dan VoIP. PT XL Axiata Tbk juga telah
mengakuisisi Axis Telekom Indonesia, sehingga dengan adanya penggabungan
perusahaan, membuat produk dan pemasaran PT XL Axiata Tbk semakin kuat.
Sejarah PT XL Axiata Tbk:
PT XL Axiata Tbk awalnya bernama PT Excelcomindo Pratama Tbk yang beroperasi tahun 1996. Di Indonesia Perusahaan swasta yang pertama menyediakan layanan telepon seluler adalah XL Axiata. Awal pergantian nama perusahaan terjadi tahun 2009 dengan adanya RUPSLB XL. Di tahun 2007 PT XL Axiata Tbk menyatukan 3 produk andalanya menjadi satu untuk memangkas biaya pemasaran. Poduk tersebut adalah ProXL, Bebas, Jempol, dan Jimat. Di tahun 2014 PT XL Axiata Tbk meluncurkan layanan Real Mobile 4G LTE disertai logo baru yang terlihat lebih segar. Kini perusahaan ini telah menjadi salah satu pemimpin bidang telekomunikasi seluler. Layanan yang baik dan terjangkau semua kalangan, membuat produk PT XL Axiata Tbk banyak dipakai kalangan muda di Indonesia.
Visi dan Misi PT XL Axiata Tbk:
Visi:
Menjadi operator telekomunikasi seluler nomor satu di Indonesia
Misi yang diwujudkan dengan nilai-nilai seperti:
Integritas, Kerjasama dan Playanan Prima
Bidang Usaha PT XL Axiata Tbk:
§ Operator Seluler
Produk PT XL Axiata Tbk:
Diantaranya :
§ Kartu GSM XL
§ Layanan GSM Korporat (CUG-GSM, Integrasi PABX,
Roaming Internasional)
§ Layanan Data Korporat (Paket data dan Blckberry)
§ Jaringan Domestik (Collocation, IP/VPN-MPLS,
Leased Line)
§ Jaringan Internasional (Leased Line
Internasional dan IP/VPN MPLS Internasional)
Gaji
PT XL Axiata Tbk:
Call Center Staff
|
Rata – rata 4
juta/bulan
|
Administrasi
|
Rata – rata 4
juta/bulan
|
Assistant Manager
|
Rata – rata 12
juta/bulan
|
Alamat PT XL Axiata Tbk:
grhaXL
Jl DR. Ide Anak Agung Gde Agung Lot E4-7 No.1, Mega Kuningan,
Jakarta
Telp : 021 576 1881
Email : customerservice@xl.co.id
Email HRD : recruitment@xl.co.id
Cakupan Wilayah
Trend akses ke layanan Data digital terus meningkat di hampir
semua wilayah layanan PT XL Axiata Tbk (XL Axiata), termasuk di kota-kota luar
Jawa. Karena itu, untuk bisa mendukung produktivitas masyarakat dan khususnya
pelanggan, XL Axiata terus memperluas layanan 4G LTE di Sumatera dan Jawa
Tengah (Jateng). Masyarakat di wilayah Lampung, Sumatera Barat, dan Jawa
Tengah, total 37 kota/kabupaten, bisa mengakses layanan internet cepat tersebut
untuk mendukung berbagai aktivitas. Untuk wilayah Sumatera, peresmian akan
dipusatkan di Bandar Lampung dengan dihadiri pejabat dan tokoh masyarakat
setempat pada Kamis (28/4).Direktur/Chief Service Management Officer XL Axiata,
Yessie D. Yosetya mengatakan, “Kami terus memperluas layanan 4G LTE di
berbagai wilayah Tanah Air sesuai dengan permintaan pelanggan. Peresmian
di empat kota ini sekaligus menambah wilayah layanan 4G LTE di Sumatera dan
Jawa Tengah yang kaya dengan potensi ekonomi. Secara nasional, trend akses ke
layanan data digital oleh pelanggan kami memang terus meningkat di hampir semua
wilayah layanan XL Axiata, termasuk di area pinggiran kota. Yang menarik,
trafik layanan Data paling dominan adalah akses ke video, sekitar 40%. Karena
itu kami harus menyediakan jaringan data yang benar-benar berkualitas sehingga
pelanggan merasa nyaman mengakses konten-konten berkapasitas besar”.
Yessie melanjutkan, rencana pengembangan jaringan 4G LTE oleh XL
Axiata sudah dilakukan di kota-kota yang memiliki potensi secara bisnis serta
telah memiliki kesiapan ekosistem layanan 4G. Di kota-kota yang baru
mendapatkan layanan 4G LTE ini, pelanggan layanan Data digital XL Axiata terus
mengalami peningkatan. Karena itu tidak mengherankan, saat ini di kota-kota
tersebut, sebagian besar pelanggan telah secara aktif mengakses internet dan
Data digital. Untuk wilayah Bandar Lampung dan sekitarnya bahkan 88% pelanggan
mengakses layanan Data, Padang dan sekitarnya 70%, dan Purwokerto 70%.
Sementara itu, dalam 2 tahun terakhir terjadi peningkatan trafik layanan Data
masing-masing 109% di Lampung dan 28% di Padang dan sekitarnya.
Pengembangan jaringan dan infrastruktur dilakukan dengan prioritas
di semua ibukota provinsi, dilanjutkan dengan pembangunan jaringan
infrastruktur 4G di kota dan ibukota tingkat kabupaten. Dengan pengembangan seperti
itu, maka maanfaat layanan internet cepat ini akan bisa lebih maksimal
didapatkan baik oleh konsumen perorangan, kalangan usaha, industri besar,
hingga pemerintahan daerah. Cakupan layanan di setiap kota meliputi area-area
yang menjadi pusat aktivitas warga dan pemerintahan, seperti pusat-pusat
bisnis, pemerintahan, serta pendidikan. XL Axiata akan terus memperluas cakupan
wilayah layanan ini sehingga kualitas layanan akan terus meningkat hingga ke
area pinggiran kota dan bahkan pedesaan.
Untuk 13 kota/kabupaten di wilayah Lampung sebanyak total 200 BTS
4G telah siap untuk menopang layanan Data digital kepada pelanggan. Pelanggan
di Kota Bandar Lampung akan lebih dulu mendapatkan akses yang luas. Sementara
itu, di kota/kabupaten lainnya secara bertahap akan terus ditingkatkan area
cakupannya. Kota-kota tersebut adalah Kab. Lampung Selatan, Pesawaran, Lampung
Tengah, Lampung Timur, Kota Metro, Pringsewu, Tanggamus, Lampung Barat, Lampung
Utara, Way Kanan, Mesuji, dan Tulangbawang Barat.
Sementara itu di 18 kota/kabupaten Sumatera Barat sudah tersedia
total 240 BTS 4G. Kota Padang menjadi kota yang lebih dulu mendapatkan layanan
di area yang lebih luas. Sementara di kota/kabupaten lainnya secara bertahap
akan terus diperkuat jaringan layanan 4G. Kota/kabupaten tersebut meliputi
Kabupaten Dharmas Raya, Padang Pariaman, Pesisir Selatan, Sijunjung, Solok,
Solok Selatan, Kota Padang, Kota Pariaman, Kota Sawah Lunto, Kota Solok, Kota
Bukittinggi, Agam, Lima Puluh Koto, Pasaman, Pasaman Barat, Kota Padang Panjang,
dan Kota Payakumbuh.
Hingga akhir tahun 2017 nanti, di wilayah Sumatera kota-kota
selanjutnya yang akan segera mendapatkan layanan 4G LTE antara lain Banda Aceh,
Lhokseumawe, Sekayu, Tebing Tinggi, Deli, Pematang Siantar, Pangkalan Brandan,
Sibolga, Brastagi, Dumai, Jambi, Lahat, Tanjung Balai Karimun, Lubuk Linggau,
Muara Bungo, Muara Enim, Pangkal Pinang, Tanjung Pinang, Muntok, Batu Raja,
Bengkulu, Curup, Kayu Agung, dan Kota Bumi.
Sementara itu, untuk layanan di Jawa Tengah, akses layanan Data
digital di Kota Purwokerto dan sekitarnya juga terus mengalami peningkatan
hingga 52% dalam 2 tahun terakhir. Saat ini sebanyak 70 persen dari pelanggan
di 5 kota/kabupaten di wilayah Purwokerto dan sekitarnya telah aktif mengakses
layanan Data digital. Selain Kota Purwokerto, pelanggan di 5 kota/kabupaten
sekitarnya juga akan mulai bisa mengakses layanan 4G. Kota-kota tersebut adalah
Cilacap, Purbalingga, Banyumas, Kebumen, dan Banjarnegara. Total di wilayah
tersebut telah didukung dengan 310 BTS 4G. Tahun ini juga, XL akan menggelar
layanan di kota-kota lainnya di Jateng, yaitu antara lain Kendal, Kudus,
Purworejo, Purwodadi, Jepara, Pati, Wonogiri, Klaten, Sragen, dan.Wonosobo.
Saat ini, XL Axiata telah melayani pelanggan di 103 kota/kabupaten
di berbagai wilayah Indonesia dengan layanan 4G LTE. Di awal April 2017 lalu,
telah diresmikan layanan 4G di dua kota besar Kalimantan Timur, yaitu Samarinda
dan Balikpapan. Total jumlah pelanggan XL Axiata yang menggunakan 4G lebih dari
15 juta. XL Axiata pun terus membangun infrastruktur dan teknologi pendukung
untuk internet cepat ini. Sampai akhir tahun 2017 nanti XL Axiata mentargetkan
sedikitnya 17 ribu BTS 4G untuk menopang layanan di 330 kota/kabupaten.
OMSET
Hambatan dalam Penerapan
Pada umumnya hambatan-hambatan tersebut muncul dari berbagai hal berikut:
1. Perda dan Perbub hampir di seluruh wilayah Indonesia yang mengendalikan dan menata pembangunan jaringan-jaringan baru, sehingga pengajuan perijinan semakin sulit ditambah dengan mahalnya biaya perijinan yang besarnya bervariasi di masing-masing Kota dan Kabupaten.
2. Hambatan dari masyarakat dalam memproses Ijin Lingkungan yang berakibat pada mahalnya biaya Ijin Warga.
3. Masih banyak masyarakat yang menganggap bahwa pembangunan jaringan baru akan berdampak negatif bagi kesehatan
4. Untuk wilayah tertentu di pedalaman terkendala oleh sulitnya mobilisasi material sehingga memerlukan alokasi dana yang cukup besar.
5. Lokasi tertentu di pedalaman belum memungkinkan untuk dibangunnya jaringan baru karena faktor ekonomi masyarakat, hal ini bisa menyebabkan pemborosan dan tidak efektifnya alokasi dana investor
6. Kualitas Jaringan di Kalimantan, Sulawesi, Papua dan wilayah tertentu lainnya sering terjadi gangguan akibat minimnya pasokan listrik yang menyebabkan aliran listrik sering padam, hal ini mempengaruhi pada konstanitas jaringan.
7. Penggunaan ribuan Genset pada lokasi tertentu yang pasokan listriknya tidak ada, menyebabkan tingginya biaya operasional dan menjadi penghalang untuk diperluasnya jaringan baru di daerah tersebut.
Pada umumnya hambatan-hambatan tersebut muncul dari berbagai hal berikut:
1. Perda dan Perbub hampir di seluruh wilayah Indonesia yang mengendalikan dan menata pembangunan jaringan-jaringan baru, sehingga pengajuan perijinan semakin sulit ditambah dengan mahalnya biaya perijinan yang besarnya bervariasi di masing-masing Kota dan Kabupaten.
2. Hambatan dari masyarakat dalam memproses Ijin Lingkungan yang berakibat pada mahalnya biaya Ijin Warga.
3. Masih banyak masyarakat yang menganggap bahwa pembangunan jaringan baru akan berdampak negatif bagi kesehatan
4. Untuk wilayah tertentu di pedalaman terkendala oleh sulitnya mobilisasi material sehingga memerlukan alokasi dana yang cukup besar.
5. Lokasi tertentu di pedalaman belum memungkinkan untuk dibangunnya jaringan baru karena faktor ekonomi masyarakat, hal ini bisa menyebabkan pemborosan dan tidak efektifnya alokasi dana investor
6. Kualitas Jaringan di Kalimantan, Sulawesi, Papua dan wilayah tertentu lainnya sering terjadi gangguan akibat minimnya pasokan listrik yang menyebabkan aliran listrik sering padam, hal ini mempengaruhi pada konstanitas jaringan.
7. Penggunaan ribuan Genset pada lokasi tertentu yang pasokan listriknya tidak ada, menyebabkan tingginya biaya operasional dan menjadi penghalang untuk diperluasnya jaringan baru di daerah tersebut.
Struktur Organisasi secara umum
Jumlah karyawan berdasarkan tingkat pendidikan [LA13]
Employee by Education Level [LA13]
| |||
Tingkat Pendidikan
|
2012
|
2013
|
Education Level
|
SMA/SMU
|
63
|
37
|
Vocational School
|
D1 (Diploma 1)
|
6
|
6
|
D1 (Diploma 1)
|
D2 (Diploma 2)
|
3
|
2
|
D2 (Diploma 2)
|
D3 (Diploma 3)
|
230
|
233
|
D3 (Diploma 3)
|
D4 (Diploma 4)
|
4
|
4
|
D4 (Diploma 4)
|
S1 (Strata 1) / BSC
|
1,470
|
1,548
|
S1 (Strata 1) / BSC
|
S2 (Strata 2) / MA
|
5
|
6
|
S2 (Strata 2) / MA
|
S2 (Strata 2) / MBA
|
40
|
43
|
S2 (Strata 2) / MBA
|
S2 (Strata 2) / MM
|
58
|
58
|
S2 (Strata 2) / MM
|
S2 (Strata 2) / MSC
|
67
|
75
|
S2 (Strata 2) / MSC
|
S2 (Strata 2) / MSe
|
8
|
8
|
S2 (Strata 2) / MSe
|
S3 (Strata 3) / PhD
|
1
|
1
|
S3 (Strata 3) / PhD
|
Grand Total
|
1,955
|
2,021
|
Grand Total
|
OMSET
PT XL Axiata Tbk (XL) meraup laba bersih sebesar Rp376 miliar pada
tahun 2016, berbalik dari rugi bersih sebesar Rp25 miliar di 2015. Keuntungan
tersebut diperoleh dari dampak positif atas penguatan rupiah terhadap dolar AS,
serta hasil dari penjualan menara.
Presiden Direktur & CEO XL, Dian Siswarini mengatakan, pada
tahun 2016, pendapatan XL menurun jadi Rp21,34 triliun dari Rp22,87 triliun di
2015 sebagai dampak dari pergeseran atas layanan legacy (voice dan SMS) ke
data.
“Namun, tren di semester kedua 2016 menunjukkan hasil yang lebih
positif bagi XL. Per kuartal IV 2016, pendapatan data mampu menyumbang 50
persen dari total pendapatan XL, atau lebih baik dari pencapaian tahun
sebelumnya sebesar 31 persen. Sehingga, pada kuartal IV 2016, Gross Revenue
tumbuh didorong oleh pertumbuhan pendapatan data,” jelasnya dalam keterangan
resmi, Rabu (1/2).
Ia menambahkan, salah satu fokus utama dari strategi perseroan
adalah optimisasi biaya. Pada tahun 2016 lalu,sXLmenjalankan penghematan di
seluruh aktivitas bisnis, terutama pada perpanjangan sewa menara.
“Hasilnya, XL telah mampu mendorong peningkatan profil biaya dan
profitabilitas bisnis yang lebih baik secara keseluruhan. Dengan demikian,
margin laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA)
XLmeningkat 1,0 persen menjadi 37,6 persen pada tahun 2016 dibandingkan dengan
36,6 persen pada tahun 2015.
Fokus XL pada 2016, lanjut Dian, adalah menjadi salah satu
penyedia layanan internet mobile terkemuka dengan investasi jaringan yang
berkelanjutan guna meningkatkan kualitas dan cakupan wilayah layanan. Tidak
lama setelah 4G LTE hadir di Indonesia, layanan 4G dari XL kini telah mencakup
hampir 100 kota di berbagai daerah, dengan lebih dari 8.200 BTS 4G.
Pembangunan jaringan 4G LTE tersebut, juga diimbangi dengan
penggelaran jaringan 3G di frekuensi 900 MHz (U900), yang telah berhasil
meningkatkan kualitas layanan 3G khususnya di luar Jawa secara
signifikan.
“Dengan investasi jaringan yang signifikan tersebut, XL kini
memiliki kapasitas yang lebih dari cukup untuk memenuhi permintaan masyarakat
dan pelanggan atas layanan internet berkecepatan tinggi meskipun trafik layanan
data juga terus meningkat pesat. XL kini memiliki posisi yang lebih kuat untuk
dapat meraih peluang bisnis layanan data ke depannya,” jelas Dian.
Pelanggan XL juga terus tumbuh dengan penambahan 1,5 juta
pelanggan pada kuartal ini. Total pelanggan XL kini menjadi 46,5 juta, atau 11
persen lebih tinggi dari total jumlah pelanggan tahun sebelumnya. Sementara
itu, ARPU keseluruhan meningkat menjadi Rp35.000 pada tahun 2016, 3 persen
lebih tinggi dari Rp34.000 dari periode yang sama tahun sebelumnya.
PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatatkan laba bersih sebesar Rp. 375
miliah di sepanjang tahun 2017, atau relative turun dibandingkan dengan laba
bersih pada tahun 2016 lalu yang mencapai Rp. 376 mililiar.
Walau demikian, sepanjang 2017 lalu, perusahaan mencatat
peningkatan pendapatan sebesar 7 persen menjadi Rp. 22,9 triliun. Sebelumnya pada
2016, pendapatan EXCL mencapaiRp. 21,4 triliun.
Sumber:
§ https://www.xl.co.id/aboutus/id/perusahaan.html
§ https://inforperusahaan.wordpress.com/2015/06/09/pt-xl-axiata-tbk/
§ http://xlmediaroom.com/2017/05/02/trafik-layanan-data-terus-meningkat-xl-axiata-perluas-layanan-4g-lte-di-sumatera-dan-jateng/
§ https://www.xl.co.id/aboutus/id/ruang-media/nasional/xl-4g-lte-hadir-di-35-kota-indonesia.html
§ https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20170201145312-92-190561/xl-raup-laba-bersih-rp376-miliar-sepanjang-2016/
§ http://yes-sejarah.blogspot.com/2017/05/sejarah-dan-profil-perusahaan-pt-xl.html
0 komentar: